Jumat, 04 April 2014

Surat dari Bhagavan Baba

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini

Saat kau terbangun di pagi hari, Aku memandangimu dan berharap engkau akan berbicara kepada-Ku walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-Ku atau bersyukur kepada-Ku atas semua hal indah yang terjadi dalam hidupmu dihari ini ataupun kemaren.

Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap, Aku tahu aka nada sedikit waktu bagimu untuk berhenti lalu menyapaKu. Tetapi… rupanya engkau terlalu sibuk.
Di suatu tempat engkau duduk di sebuah kursi selama 15 menit tanpa melakukan apapun. Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir bahwa engkau mungkin akan berbicara pada-Ku saat itu. Tetapi engkau hanya mengambil Handphonemu untuk melihat status dan gossip terbaru. Aku melihatmu saat engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar sepanjang hari…
Dengan semua kegiatanmu itu, Aku berpikir mungkin engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepada-Ku. Sebelum makan siang, Aku melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-Ku, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja disekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang kuberikan. Tetapi engkau tidak melakukannya.

Yah tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa dan Aku berharap engkau akan berbicara kepada-Ku meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus engkau kerjakan. 

Saat itu kulihat bahwa setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, Aku tidak tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan.
Kembali Aku menantimu dengan sabat saat engkau menonton Tv sambil menikmati makananmu. Tetapi kembali engkau tidak berbicara kepada-Ku.. sampai kurasa engkau mulai lelah menonton lalu mengucapkan selamat malam pada keluargamu. Engkau melompat ke tempat tidur tanpa sepatahpun nama-Ku engkau sebut.
Tidak apa-apa. Karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih dari yang engkau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu. Setiap hari aku menantikan sepatah kata doa, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu.
Baiklah, engkau bangun pagi harinya dan Aku juga kembali menantimu dengan penuh kasih bahwa pada hari ini engkau akan memberikan sedikit waktu untuk menyapa-Ku. Tapi yang Aku tunggu… Ah, tak juga engkau melakukannya. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam hingga berhari-hari, berminggu-minggu dan bahkan sampai mendekati sebulan, kau masih mengacuhkan Aku. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-Ku
Apakah salahKu padamu ? Rizki yang Aku limpahkan ? kesehatan yang Aku berikan ? Makanan yang Aku hidangkan ? Anak-anak yang Aku rahmatkan ? Apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKu ?
Percayalah bahwa Aku selalu mengasihimu dan Aku tetap berharap bahwa satu saat nanti engkau kembali mau memanggil namaKu, memohon perlindunganKu dan bersujud menghadap-Ku.
Yang menyertaimu setiap saat.
 

Tidak ada komentar: