Minggu, 05 Mei 2013

Type Bhakti

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini


Bakta yang mengikuti salah satu dari sembilan jalan menuju kesadaran Tuhan, dapat digolongkan dalam dua kelompok; (1) Pengikut jalan yang sulit, dan (2) Pengikut jalan yang aman serta mudah. Ini kadang-kadang disebut sebagai (1) Bhakti dan (2) Pasrah diri. Bhakti dapat disamakan dengan kelakuan bayi kera, pasrah diri, sama dengan kelakuan bayi kucing.
Walaupun kedua golongan ini pada dasarnya sama, pelaksanaannya berbeda. Pada keduanya, bhakti harus mengalir terus menerus dengan tiada hentinya, seperti aliran minyak dari suatu wadah ke wadah lainnya. Tidak ada apa pun yang dapat diperoleh di dunia ini tanpa cinta yang mendalam kepada Tuhan. hanya cinta semacam itulah menimbulkan keterikatan pada Tuhan dan hal itu membangkitkan keinginan Tuhan untuk menjaga serta melindungi.

Apakah seseorang memilih jalan bhakti, atau jalan pasrah diri, keduanya sama-sama memiliki cinta kepada Tuhan, tetapi pernyataan cinta itu berbeda. Bayi monyet harus mengandalkan kekuatannya sendiri untuk menjaga dirinya. Ke mana pun induk monyet melompat, ia harus berpegang erat-erat pada perut induknya dan tidak melepaskan pegangan walau seseorang mungkin berusaha menariknya. Demikian pula bakta harus bertahan menghadapi cobaan-cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Sepanjang waktu dan dalam keadaan apa pun juga ia harus berpegang terus pada nama Tuhan, tanpa lelah, tanpa rasa tidak suka atau jengkel sedikit pun juga. Walaupun ia harus menanggung ejekan dan kecaman dunia, ia bertahan terus, mengatasi rasa malu dan kekalahan. Contoh hubungan semacam ini dengan Tuhan adalah Prahalada, bakta yang utama.

Jalan kepasrahan berbeda caranya. Di sini bakta dapat dimisalkan sebagai anak kucing. Ia melihat setiap orang dengan pandangan yang sama, tanpa membedakan kasta, kepercayaan, suku bangsa, dan sebagainya; dengan rendah hati ia mempersembahkan semuanya kepada Tuhan. Seperti anak kucing yang hanya tinggal di satu tempat, mengeong dan meletakkan seluruh beban pada induknya, demikian pula bakta percaya penuh kepada Tuhan. Induk kucing memegang anaknya di mulutnya dan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi atau membawanya dengan selamat melalui berbagai lintasan yang sempit. Demikian pula bakta meletakkan seluruh bebannya pada Tuhan dan pasrah sepenuhnya pada kehendak-Nya. Lakshmana adalah contoh yang menempuh jalan ini.

Jalan kepasrahan lebih unggul dari pada bhakti. Ciri khasnya adalah kepasrahan total dalam segala hal. Untuk mengabdi Sri Rama, Lakshmana meninggalkan semua halangan yang merintangi jalannya: kekayaan, istri, ibu, rumah dan bahkan makan serta tidur. Dan ini bukannya untuk sehari, sebulan, atau setahun, tetapi selama empat belas tahun penuh. Ia merasa bahwa Rama adalah segala-galanya baginya, kebahagiaannya dan kegembiraannya. Lakshmana mengerti bahwa Rama akan memberinya segala sesuatu yang diperlukannya. Tujuan hidupnya hanyalah untuk mengikuti serta mengabdi Rama dan menyerahkan kehendaknya pada Rama. karena itu, bila engkau memberikan seluruh bebanmu pada Tuhan, mengikuti-Nya tanpa henti dan tidak pernah melupakan-Nya, pastilah Tuhan akan memberikan segala sesuatu yang kau perlukan. Inilah sifat jalan kepasrahan.

Tidak ada komentar: