Sabtu, 01 Desember 2012

Menyongsong Hari Kiamat

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Di penghujung akhir 2011 lalu telinga kita selalu disuguhi dengan berbagai pemberitaan yang mengangkat tema KIAMAT 2012 sebagaimana di predeksi oleh Kalender Suku Maya. dan sebagaimana pula kita ketahui bahwa ramalan akan terjadinya kiamat ini lalu menjadi sebuah inspirasi dibuatnya sebuah film yang bertajuk sama yang telah berhasil menyedot perhatian masyarakat dunia. suatu fenomena yang secara tidak langsung telah menanamkan rasa cemas dan ketakutan di hati pemirsanya. takut jika membayangkan hal itu benar-benar menjadi kenyataan.
sebenarnya apa sih kiamat itu ? Kematian massal ? Penghancuran total ? atau sekedar sesuatu yang telah membuat kita merasa mau mati karenanya. karena seringkali saya dengar ketika seorang pemuda diputusi oleh pacarnya ia mengeluh bahwa kiamat telah menggilasnya. seorang karyawan yang tidak bisa menyiapkan tugas yang diembankannya oleh majikan juga mengeluh bahwa kiamat baginya sudah dekat. begitu juga temanku kemaren yang koneksi internetnya terputus, ia cemas bukan main seakan-akan kiamat sudah ada di depan mata.

Kiamat atau dalam istilah Hindunya disebut Pralaya, bukanlah hal-hal remeh seperti itu tetapi kiamat berkaitan erat dengan evolusi umur bumi yang disebut yuga.Kosmologi Hindu, mengatakan alam semesta dibangun dari lima unsur, yang disebut dengan Panca Maha Bhuta. Yakni: Pertiwi (zat padat),  Apah (zat cair), Teja (plasma, api), Bayu (zat gas, udara), dan Akasa (ether).
 
Menurut kitab Purana dan Upanisad, Panca maha Bhuta, berbentuk paramanu, atau benih yang lebih halus dari atom. Saat kehampaan, masing-masing zat mendominasi alam yang tersusun, misalnya unsur teja mendominasi pertiwi dan apah. Demikianlah Brahman menciptakan alam semesta. Brahman menciptakan alam semesta melalui tapa. Tapa memancarkan panas. Saat penciptaan dan setelah alam semesta tercipta, Brahman menyatukan kedalam ciptaanNya.
Setelah menciptakan, ke dalam ciptaanNya Tuhan menjadi  satu (Taitriya upanisad). Awal proses penciptaan, terbentuklah Brahmanda (telur Tuhan). Pada saat yang sama juga terbentuk purusa (kekuatan kejiwaan) dan pradhana (kekuatan kebendaan). Pertemua dua kekuatan ini mengakibatkan terciptanya alam semesta secara berangsur-angsur. Mula-mula munculah citta (alam pikiran) yang mulai dipengaruhi oleh sattwam, rajas dan tamas. Tahap selanjutnya terbentuklah Triantahkarana, yang terdiri dari Budhi (naluri pengenal), Manah (alam pikiran dan perasaan); Ahamkara (rasa keakuan). Selanjutnya munculah panca buddhindria dan panca karmendria yang disebut pula Dasendria (sepuluh indria).
Dasendria berevolusi menjadi Panca Tanmatra: lima benih unsur alam yang sangat halus, tidak berukuran, terdiri dari: Sabda Tanmatra (benih suara), Rupa Tanmatra (benih penglihatan), Rasa Tanmatra (benih perasa), Gandha Tanmatra (benih penciuman) dan Sparsa Tanmatra (benih peraba).
Benih zat itulah kemudian berevolusi menjadi benda nyata yang disebut Panca Maha Bhuta berbentuk paramanu (lebih halus dari atom), sehingga terjadilah alam semesta yang terdiri dari matahari, bulan, bintang, bumi, dan  planet lainnya. Dunia yang tercipta pada saat penciptaan (srsti) bersifat kekal abadi karena diciptakan diriNya sendiri seperti dinyatakan dalam kitab upanisad: “Purnamadah purnamidam, purnat purnam udayate, purnasya purnamadaya, purnam eva awacisyate.” Tuhan itu maha sempurna, alam semesta inipun sempurna, dan dari yang sempurna lahirlah yang sempurna, walaupun dari yang sempurna (Tuhan) diambil oleh yang sempurna (alam semesta) tetapi sisanya (Tuhan) tetap sempurna adanya. Sloka ini menunjukkan bahwa alam diciptakan dan akan kembali kepadaNya. Saat itulah terjadi Maha Pralaya (Kiamat). Ibarat laba-laba membentuk jaringan dari badannya dan saat maha pralaya (urna nabhawat) benang akan ditarik lagi kedalam dirinya. Jadi maha pralaya akan terjadi dalam satu siklus yang sangat panjang dan rumit. Karena Maha Pralaya berhubungan dengan siklus waktu yang disebut yuga, kalpa, manwantara menuju Maha Pralaya.

Bahwa alam semesta diciptakan, dimusnahkan, dan diciptakan kembali menurut siklus yang berputar abadi. Siklus ini dinamakan Kalpa (seribu yuga). Satu Kalpa sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia, atau sama dengan satu hari Brahma. Kosmologi Hindu, mengatakan alam semesta berlangsuang satu kalpa, setelah itu dihancurkan oleh unsur api dan air. Lalu Brahman beristrirahat semalam. Proses itu disebut Maha Pralaya (katalismik) dan berulang-ulang selama seratus tahun bagi Brahman (311 triliun tahun bagi manusia). Alam semesta sedang berada di tahun ke 51 Brahma atau 155 triliun tahun setelah Brahma lahir. Setelah Brahma melewati usia yang ke-100,  siklus yang baru dimulai lagi, segala ciptaan yang dimusnahkan diciptakan  kembali, begitu seterusnya. Setiap satu siklus dsebut dengan Maha Yuga. Yuga terdiri dari empat bagian, tiap bagian  memiliki karakter berbeda-beda. Maha Yuga memiliki 71 siklus,  tiap siklus terdiri dari 14 Manwantara (1.000) tahun.
Maha yuga diawali dengan zaman keemasan disebut dengan Satyayuga, di akhiri dengan zaman kegelapan yang disebut dengan Kali Yuga. Kali Yuga berakhir, zaman baru akan muncul, manusia-manusia jahat sudah dibinasakan sebelumnya untuk mulai kehidupan baru yang lebih damai. Itu siklus Satya Yuga menuju Kali Yuga, dan Kaliyuga kembali ke zaman Satyayuga. Seperti musim panas kemusin dingin dan sebaliknya, terus menerus. Setelah 14 Manwantara berlangsung, disebut satu periode Kalpa. Saat perioda ini, alam semesta lebur yang disebut dengan Maha Pralaya. Pralaya adalah sinonim dari Samhara, satu dari lima (5) fungsi Siwa yang berarti berakhir menyerap kembali alam di akhir zaman.
Menurut Wisnu Purana dan Agni Purana, ada empat jenis pralaya: Pratika Pralaya, yaitu pralaya secara total setelah Manwantara ke-14. Alam semesta beserta isinya, kembali kepada Brahman dalam waktu satu malam  Brahman. Selanjutnya akan terjadi penciptaan lagi dengan Manwantara pertama.  Pratika Pralaya inilah yang mungkin identik dengan konsep kiamat menurut kepercayaan yang lainnya. Naimitika Pralaya, yaitu pralaya yang menjadi dalam satu periode manu. Terbatas dalam setiap akhir manwantara. Ini artinya akan terjadi 14 kali Naimitika Pralaya atau kiamat terbatas dan kehancuran alam semesta secara terbatas. Atyanika Pralaya, yaitu pralaya yang disebabkan oleh kemampuan spiritualnya melalui suatu pemberdayaan yang amat kuat sehingga seluruh dirinya masuk secara utuh lahir batin kepada Brahman. Nitya Pralaya, yaitu proses kematian setiap saat semua mahluk hidup.bahkan dalam diri kita pun ada sel tubuh pralaya dan diganti dengan sel tubuh yang baru. Sel tubuh manusia mengalami proses pralaya Utpeti (penciptaan), Sthiti (pemeliharaan), dan pralina (peleburan) setiap saat. Diantara itu, ada Yuga Pralaya, di akhir Maha Yuga, pada saat itu terjadi banyak  kematian (misalnya akibat perang atau karena bencana alam).

lalu benarkah kiamat akan terjadi 21 Desember 2012? Setelah film ‘2012, virus hari kiamat ini datang lagi, padahal wacana ini sudah dibicarakan sejak 500 M. Banyak ramalan dilontarkan, perhitungan diutarakan.
Hari Kiamat muncul lagi setelah “The Mayan Prophecies” (1995) spekulasi interpretasi kalender Bangsa Maya, apalagi film “2012” dirilis, yang meramalkan kiamat akan terjadi tanggal 21 Desember 2012 atau akhir siklus 5.125 kalender kuno Bangsa Maya. atau barangkali hasil gotak gatik kita sendiri yakni jika ada tanggal, bulan, dan tahun yang memiliki kesamaan seperti  tanggal 9 bulan 9 tahun 1999 sebagaimana pula diramalkan dengan tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 atau justru dalam tahun yang terbagi yakni 2012 yang diterjemahkan menjadi sebuah code tanggal 20 bulan 12 tahun 2012
Seperti yang dilansir dalam Video yang berjudul ‘Bukti 1 Kiamat 2012‘ yang menjelaskan bahwa arti maupun jumlah stupa, maupun bentuk serta pola konstruksi bangunan Candi Borobudur, jika dikalkulasikan akan menghasilkan kode ’20-12-2012′ yang banyak diramalkan sebagai hari kiamat manusia. atau predeksi lain dari Nasa yang memprediksi bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama 3 hari, dan diistilahkan sebagai Blackout. Diperkirakan akan terjadi selama 3 hari yaitu tanggal 23, 24 dan 25 Desember 2012. 
Peristiwa ini disebabkan karena Posisi semua planet berada sejajar membentuk sebuah garis lurus. Sehingga planet yang berada di balik planet Pertama (Merkurius) akan terhalang mendapatkan sinar matahari.Mengenai fenomena Blackout NASA memperkirakan kegelapan total pada 23-25 Dec 2012 pada saat “sejajarnya alam semesta”. Ilmuan US memperkirakan perubahan alam semesta, kegelapan total pada planet (bumi, red) selama 3 hari dimulai pada 23 Des 2012. Ini bukanlah akhir dari dunia, ini adalah “kesejajaran alam semesta”, dimana matahari dan bumi akan berada pada satu garis lurus untuk pertama kalinya. Bumi akan bertukar tempat dari dimensi ke 3 ke dimensi 0, lalu bertukar lagi ke dimensi ke 4. Selama perpindahan ini, seluruh alam akan menghadapi perubahan besar, dan kita akan melihat Dunia yang benar” baru. (mungkin dimensi disini lebih ke arah posisi bumi) Kegelapan selama 3 hari ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 23, 24 dan 25 Desember.
Hari ini  adalah awal bulan Desember yang ditakuti sebagian besar orang yang mempercayai ramalan-ramalan itu.sebuah kiamat yang menakutkan yang membuat banyak orang menjadi semakin cemas tetapi tidak membuat banyak orang sadar bahwa sebenarnya kiamat kematian ini telah mengintainya jauh-jauh hari tetapi yang mana tidak pernah membuat mereka sadar untuk melakukan persiapan guna menyongsong hari kiamat yang dijanjikan itu.

Sungguhkah kiamat itu akan datang menurut catatan pustaka Hindu ? Ya, disuatu saat kiamat atau dalam agama Hindu-Bali, disebut “Pralaya” pasti akan terjadi. Namun tidak seorang manusiapun bisa memperkirakan atau meramalkan kapan pralaya itu akan terjadi. Kenapa pralaya itu harus terjadi ? Karena Tuhan akan menciptakan pembaharuan total pada kehidupan di dunia. Sumber sastra apa yang menyatakan hal ini ? Ada dalam Maha Bharata, khususnya dalam Bharata Yudha, dimana Prabu Salya berkata kepada cucu-cucunya : Nakula dan Sadewa : Dunia ini dibagi dalam empat zaman : Kerthayuga, Trityayuga, Dwaparayuga, dan Kaliyuga. Setelah zaman Kaliyuga, terjadilah pralaya. Ciri-ciri kehidupan manusia di keempat zaman itu : pada zaman Kerthayuga manusia hidup rukun damai, dharma, taat beragama dan sejahtera. Di zaman Trityayuga sudah ada sebagian kecil manusia yang sudah berbuat dosa, tidak melaksanakan dharma. Di zaman Dwaparayuga, manusia selalu terbelah dua, ada yang berbuat dharma, dan ada yang berbuat adharma, selalu bermusuhan, terjadi peperangan, saling mencurigai. Di zaman Kaliyuga, manusia sudah mengutamakan pemilikan benda-benda materi, harta menjadi objek utama yang dikejar dalam kehidupan, ingin memilikinya dengan cara apapun, alam dirusak demi kehidupan, jumlah manusia bertambah berlipat-lipat sehingga alam tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan manusia, peperangan, teror dimana-mana, pemimpin pemerintahan berkongsi dengan pencuri dan penjahat, pemimpin agama dicaci-maki, manusia tidak takut kepata Tuhan, berbuat adharma tidak segan-segan, tidak ada rasa malu apalagi rasa berdosa.

Maka alam yang dirusak manusia murka. Terjadi bencana alam yang hebat : banjir, longsor, gempa bumi, tsunami, badai, gunung meletus dan lain-lain. bukankah gempa dan Tsunami di Fukushima tahun lalu menjadi bukti bahwa tanda-tanda kiamat memang sudah dekat, dan bahwa miniatur dari kiamat berupa kematian bagi kita juga adalah sesuatu yang pasti namun tak bisa diketahui? Oleh karena itu mari siapkan diri guna menyongsong hari Kiamat ini dengan senyum. Tentang bagaimana caranya ? silahkan kunjungi dan update tulisan saya the other day!

Tidak ada komentar: