Senin, 17 Desember 2012

Keajaiban air?

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini


Ketika media massa lagi dihangatkan oleh pemberitaan tentang penemuan De Emoto mengenai keajaiban air, umat Hindu merasa hal itu bukan menjadi sesuatu yang baru lagi mengingat dalam kegiatan keagamaannya sehari-hari, umat hindu tidak bisa dilepaskan dari penggunaan unsure yang satu ini yakni air yang akan dipergunakan sebagai “Tirta” atau symbol berkah yang diberikan oleh Tuhan setelah mereka selesai melakukan persembahyangan.

Air tentu saja sangat besar manfaatnya dalam kehidupan manusia. Alam semesta ini saja ¾ nya ditopang oleh keberadaan air sebagaimana juga tubuh yang merupakan cerminan mikro dari jagad raya yang adalah makrokosmosnya. Air dalam pandangan umat hindu sama pentingnya dengan kehidupan itu sendiri, ia adalah unsure alam yang mewakili kehadiran Tuhan dalam aspeknya sebagai “Pelindung dan pemelihara kehidupan” yang mana dalam ajaran Hinduisme dikenal dengan nama dan wujud dari Sri Vishnu. 

Air yang ditempatkan di altar persembahyangan lalu dipasupati atau diberikan mantram atau permohonan dengan kata-kata baik sehingga kandungan molekulnya menjadi baik dan bisa memberikan nilai positive bagi orang yang menggunakannya. Itulah sebabnya ritual keagamaan di Hindu tidak bisa dilepaskan dari kehadiran air ini. Di agama Islam, air zam-zam yang selalu dikelilingi para jemaat sambil melantunkan doa, dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebagaimana di Indonesia sendiri meyakini bahwa air juga digunakan sebagai media penyembuhan oleh nenek moyang setelah diberikan kata-kata pengharapan dan doa.

Di Jepang, seorang ilmuwan membuktikan bahwa air mampu menangkap pesan dan membaca tulisan. Jika air diberikan kata-kata yang baik, molekulnya membentuk konfigurasi indah. Tetapi jika diperdengarkan kata kasar, maka molekulnya otomatis akan berubah menjadi amburadul. Bahkan Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian Tentang perilaku Air. Air murni dari mata air di pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai minus 5 derajat Celcius di laboratorium, kemudian difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan di ulangi dengan membacakan kata “arigato” (terimakasih dalam bahasa jepang) di dalam botol air tersebut. Kristal kembali membentuk molekul yang sangat indah. Lalu di coba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, ”Arigato”. Kristal membentuk dengan keindahan yang sama.      

Percobaan terus dilakukan. Diputarkan musik simponi Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika Musik heavy metal di perdengarkan, kristal hancur. Selanjutnya di tunjukkan kata “setan” dalam bahasa Jepang. Kristal berbentuk buruk. Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan kemudian di undang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.     

Dalam bukunya ” The Hidden Message in Water”, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.  

Temuan ini semakin menguatkan keyakinan umat beragama yang kegiataan keagamaannya selalu mempergunakan media air bahwasannya  air putih yang didoakan bisa memberikan efek yang sangat baik bagi tubuh dan seringkali pula dipakai untuk menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini seringkali dianggap  sebagai sesuatu yang musrik, atau paling tidak hanya dianggap sebagai sugesti, namun penemuan secara ilmiah oleh Dr Emoto ini akhirnya harus membukakan mata mereka yang tidak percaya dengan tradisi hindu agar bisa menerima kenyataan bahwa kegiataan keagamaan dalam hindu tidaklah bersifat dongeng atau tahayul primitive karena ternyata molekul air itu memang bisa menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Temuan ilmuwan Jepang ini membuktikan khasiat doa yang ditransfer melalui air memang nyata. Meksi sejak ribuan tahun sudah dipraktikkan, temuan ini membangunkan kembali kesadaran umat manusia.
Sekarang dapatkah kita bayangkan bahwasannya jika air yang berada di luar tubuh saja  yang telah kita berikan hal positive mampu menyebarkan vibrasinya kepada molekul air dalam tubuh kita, maka alangkah hebat dan besarnya pengaruh molekul air yang akan timbul jika kita terus mengirimkan dan memberikan hal baik kepada unsure air yang berada dalam tubuh sendiri. Caranya ya tentu saja dengan membiasakan berpikir yang baik, berkata yang baik dan juga berprilaku yang baik serta selalu menchantingkan nama suci Tuhan secara terus menerus atau kalau anda belum memiliki keyakinan akan hal ini, maka cobalah menempatkan air 1 gelas di dekat anda ketika sedang melakukan persembahyangan lalu kosentrasikan do’a dan ayat-ayat suci dari agama keyakinan anda untuk masuk membentuk molekul baik (positive) dalam air tadi, putarlah tasbih, genitri, atau japa ditangan anda dengan nama suci Tuhan dan sesudah itu anda minum. Lakukan hal ini berturut-turut selama 21 hari pada saat akan tidur malam lalu rasakan perubahan yang anda alami. Bukankah mengubah kebiasaan menjadi baik tidak memerlukan biaya mahal ?

Tidak ada komentar: