Rabu, 17 Juni 2015

SEBAGIAN KECIL BUKTI BAHWA VEDA ADALAH IBU BAGI PERADABAN DUNIA

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini


Ini bukan klaim yang didasari atas fanatisme dan kebanggaan semu. Kalau saja sejarawan mau objektif terhadap data - data temuan mereka, dan arkeolog mau menelusuri fakta sampai ke akar - akarnya, sepenuhnya kebenaran ini akan terungkap dengan jelas.

Lihatlah secuil saja dari keseluruhan nama - nama tempat di dunia, misalnya. Kita mulai dari tempat yang berakhiran 'Sthan' – Hindustan, Pakistan, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan, Kazakstan, Kirgizstan.. Bahkan British/English nama aslinya adalah Brihatsthan/Ingalayam... dan Arab nama lampaunya adalah Arvasthan. Sthan sendiri berarti negara.
Kanada diambil dari nama salah seorang Maharshi Hindu, dan Roma akar katanya adalah Rama! Asthralaya berubah nama seiring waktu berjalan menjadi Australia! Parameshwari menciut menjadi Paris!
Buenos Aires (Argentina) diambil dari kata orisinil Bhuvaneshwara, Borneo(Kalimantan) adalah Varuna.    
Bukti-bukti peninggalan sejarah memberikan konklusi bahwa Hindu pernah menyebar ke seluruh dunia. Sebagai contoh,di Mesir ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 1280 SM. Prasasti itu memuat perjanjian antara Rameses II dan Hittite dengan disaksikan oleh Maitravaruna (Dewa Kembar dalam Weda). Selain itu, ada orang menduga bahwa nama Rama ada hubungan dengan nama Rameses (raja-raja Mesir purba). Kurawa terhadap Kuraisi (bangsa Arab), Krishna terhadap Kristen. Ahli-ahli Geologi memperkirakan gurun Sahara di Afrika Utara merupakan dasar samudra yang mengering. Diperkirakan nama Sahara berasal dari kata Sagara. Lalu bagaimana kaitan nama ibu kota Simbaque (Harare) dengan pujian buat Dewa Siwa Harare. Di Madagaskar, agak jauh dari pantai Timur Afrika Selatan, kebanyakan nama-nama tempatnya memiliki hubungan erat dengan nama Rama. Di Mexico terdapat perayaan yang disebut Rama-Sita. Penggalian purbakala di negara tersebut juga banyak menemukan patung-patung Ganesha. Penduduk asli Mexico disebut Astika (orang yang percaya kepada Weda) dan sekarang disebut sebagai bangsa Aztec. Di Peru terdapat perayaan untuk memuja Dewa Matahari, pada saat matahari terletak di titik deklinasi Utara dan Selatan. Para pemuja Dewa Matahari di Peru dikenal sebagai bangsa Inca, yang berasal dari kata Ina (berarti matahari) Di Kalifornia terdapat cagar alam Taman Gunung Abu (Ash Mountain Park) dan sebuah pulau yang disebut pulau kuda (Horse Island) di Alaska. Keadaan ini mengingatkan kita dengan kisah dalam Purana tentang Raja Sagara dan tentang 60 ribu putranya yang menggali bumi menuju Patala Loka untuk mencari kuda persembahan (Aswameda). Mereka sampai pada pertapaan Rsi Kapila. Karena dirasakan mengganggu, ke 60 ribu ksatria tersebut dibakar dengan pandangan mata gaib Sang Rsi sampai menjadi abu. Patala Loka berarti Negeri di balik India, yaitu Amerika. Dengan demikian, ada dugaan bahwa Kalifornia berarti Kapila Aranya dan erat kaitannya dengan nama Kota Kapilawastu? Di Australia terdapat tarian yang umum berlaku bagi penduduk aslinya. Tari itu dikenal sebagai Tari Siwa. Para penari ini memakai gambar "mata ketiga". Di kepulaun Nusantara banyak terdapat bukti-bukti sejarah penyebaran agama Hindu. Bukti-bukti tersebut berupa prasasti, tempat pemujaan, patung-patung dan juga budaya. Dan ternyata, walaupun mereka tidak lagi menganut Hindu, budaya Hindu tidak bisa mereka lepaskan, termasuk dalam pemberian nama tempat kenegaraan, nama penghargaan, nama kampung dll. Bahkan di pantai timur pulau Halmahera, yang kini mayoritas penduduknya beragama Islam terdapat sebuah kampung bernama Kampung Weda. Selain itu ibu kota Brunnei Darusslam bernama Bandar Seri Begawan (sebutan orang suci Hindu. Jadi BANGGALAH jadi HINDU....

Tidak ada komentar: