Purana berasal dari kata “pura” dan ”ana” yang artinya cerita tentang
sejarah raja-raja, para Rsi, para Dewa dan cerita kepahlawananya serta
permasalahanya. Sejarah kuno ini merupakan pengamalan ajaran Veda yang
dilakukan oleh para Rsi, raja-raja suci, dan para Dewa di kahyangan.
berarti cerita ini menceritakan kisah para Dewa diluar planet bumi.
Purana ini meliputi lima hal yang disebut panca laksana, yaitu:
- Sarga (penciptaan awal beserta isinya)
- Pratisarga (penciptaan kembali alam semesta beserta isinya)
- Manvantara (masa dan pergantian Manu) yaitu manusia pertama yang menjelma dari masa kemasa.
- Vamsa (uraian lengkap cerita raja-raja dimasa silam)
- Vamsanucaritam (uraian lengkap cerita raja-raja dimasa silam dan yang akan memerintah nanti)
Vamsa merupakan keturunan dan sejarah raja-raja
termasyur dan terkemuka yang memegang peranan sangat penting dalam maha
purana. Para suta (juru cerita) yang mampu memelihara catatan tentang
keturunan atau silsilah raja-raja yang dipelajari dan dihafalkanya tanpa
berpikir dan dilafalkanya pad saat upacara yajna.
BRAHMA PURANA
Pada awalnya alam semesta ini dimana-mana yang ada hanyalah air dan
Brahman, yang merupakan esensi Ilahi tertidur diatas air itu dalam wujud
Visnu. Dari dalam air itu muncullah telur keemasan (Anda). Dari telur
itu lahirlah Brahma. Karena beliau menciptakan dirinya sendiri, maka
Brahma juga dikenal dengan nama Svayambhu, yang berarti terlahir.
Dari kekuatan pikirannya Brahma kemudian melahirkan 7 orang rsi agung
yaitu Marici, Atri, Angira, Pulastya, Pulaha, Kratu, dan Vasistha.
Brahma juga menciptakan dewa Rudra dan rsi Sanatkumara.
Kemudian Brahma menciptakan seorang manusia laki-laki bernama
Svayambhuva Manu dan seorang wanita yang bernama Satarupa. Mereka
dikenal dengan nama Manawa (manusia) dan memiliki tiga orang putra
bernama Vira, Priyavrata, dan Uttanapada.
Putra Uttanapada adalah rsi agung Dhruva. Dalam garis keturunan
Dhruva terdapatlah seorang raja bernama Praci Naverhi yang memiliki
sepuluh orang anak yang disebut para Pracetas. Sesungguhnya para
Pracetas ini adalah calon pemimpin seluruh dunia, namun karena mereka
lebih memilih melakukan tapa dari pada menjadi seorang pemimpin,
akibatnya dunia mengalami penderitaan. Untuk mengatasi hal itu dewa
bulan yaitu Soma (Candra) datang ke tempat para Pracetas bersama
seorang wanita cantik bernama Marisa dan meminta para Pracetas untuk
mengawini Marisa agar mendapatkan seorang putra bernama Daksa yang kelak
akan memimpin seluruh dunia.
Istri Daksa bernama Asikni dan memiliki lima ribu orang anak yang
dikenal dengan nama Haryasva. Namun Haryasva musnah dalam
penjelajahannya keseluruh dunia. Daksa dan Asikni kemudian memiliki
seribu orang anak lagi yang diberi nama Savalasva, namun Savalasva
mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Haryasva. Akhirnya
Daksa dan Asikni memiliki 60 putri. 10 orang diantaranya dikawinkan
dengan dewa Dharma, yaitu : Arundhati, Vasu, Yami, Lamba, Bhanu,
Marutvati, Sankalpa, Muhurta, Sandhya, dan Visva. Arundhati memiliki
putra yang menjadi penghuni dunia. Vasu memiliki putra yaitu 8 dewa yang
dikenal dengan nama para Vasu yaitu : Ahar, Dhruva, Soma, Dhara, Anila,
Anala, Pratyusa, dan Prabhasa. Anala memiliki putra bernama Kumara yang
dikenal dengan sebutan Kartikeya karena dibesarkan oleh dewi Krttika.
Prabhasa memiliki seorang putra bernama Visvakarma yang mahir dalam seni
arsitek dan pembuatan perhiasan bagi para dewa. Sandhya memiliki 2
orang anak yaitu sandhya dewa dan visva yang dikenal dengan visvadeva.
13 orang putri Daksa dikawinkan dengan rsi Kasyapa yaitu : Aditi,
Diti, Danu, Arista, Surusa, Khasa, Surabhi, Vinata, Tamra, Krodhavasa,
Ila Kadru, Muni. Aditi memiliki putri yang dikenal dengan nama Aditya,
mereka adalah Visnu, Sakra, Aryama, Dhata, Vidhata, Tvasta, Pusa,
Vivasvan, Savita, Mitra, Varuna, Amsa, dan Bhaga. Diti memiliki putra
yaitu para Daitya (raksasa), mereka adalah Hiranyakasa dan
Hiranyakasipu, keturunan mereka adalah Vali. Diti juga memiliki seorang
putri bernama Samhita yang kawin dengan Vipracitti dan memiliki
keturunan yaitu : Vatapi, Namuci, Vrala, Marica, dan Nivatakavaca. Danu
memiliki 100 orang putra dikenal sebagai para Danava keponakan dari
Daitya dan Aditya, yang dalam keturunannya lahir raksasa Poulama dan
Kalakeya.
Putra Arista adalah para Ghandara (penyanyi surga). Putra Surusa
adalah para ular (Sarpa). Putra Khasa adalah para Yaksa (makhluk
setemgah dewa) dan para raksasa. keturunan Surabhi adalah sapi dan
kerbau. Putra Vinata adalah Aruna dan Garuda, putra Tamra adalah burung
hantu, elang dan burung lain, kuda, unta, dan keledai. Krodhavasa
memiliki 14 orang anak yang berwujud naga. Ila melahirkan pohon, semak,
rumput dan belukar. Putra Kadru juga berwujud naga yang terkenal adalah
Ananta, Vasuki, Haksaka, dan Nahusa. Dan Muni melahirkan Apsara
(penyanyi surga).
27 orang putri Daksa dikawinkan dengan dewa bulan (Candra). Dan
sisanya dikawinkan dengan rsi Aristanemi, Vahuputra, Angirasa, dan
Krsasva.
Dalam garis keturunan Dhruva terdapatlah seorang raja yang bernama
Anga. Anga memiliki seorang anak bernama Vena. Ibu Vena adalah Sunitha
yaitu putri dari sang Mrtyu yang terkenal akan sifat jahatnya. Vena
tinggal cukup lama dengan kakeknya sehingga ia mewarisi karakter
kakeknya.
Vena mulai ajaran agama dan berhenti melalukan yadnya. Kemudian para
rsi dipimpin oleh Marici datang pada vena untuk membujuk agar mau
meninggalkan jalan sesat itu, namun Vena tidak mau mendengarkanya.
Kemudian para rsi menangkap Vena dan mulai mencubit-cibit paha kananya,
dari cubitan itu muncul sebuah makhluk yang menakutkan yang bernama
Nisada dengan wujud manusia cebol dan lengkap dengan anggota tubuhnya
namun berkulit gelap. Ketika para rsi mencubit tangan kanan Vena
muncullah Prthu, Prthu bersinar bagaikan sinar api dan tenaganya
menyebar keempat penjuru. Ia membawa busur dan dihiasi dengan anak panah
di punggungnya. Setelah Prthu lahir maka Vena pun meninggal. Sejak saat
itu Prthu dinobatkan sebagai seorang raja oleh para dewa dan para rsi
untuk memerintah jagad dengan baik. Selama masa pemerintahannya dunia
berlimpah makanan dan rakyat amat gembira. Untuk menghormatinya para
rsi mengadakan upacara suci, dari upacara ini munculah generasi Suta dan
Magadha, mereka menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Prthu yang telah
berjasa mengatur isi bumi. Sehingga ia dikenal sebagai Prthivi.
- Dinasti Surya Dan Matahari
Dalam dinasti ini diceritakan bahwa Kasyapa dan Aditi memiliki
seorang putra bernama Vivasvana. Vivasvana adalah dewa matahari yang
memiliki dua orang putra, yang pertama bernama Vaivasvata Manu dan yang
kedua bernama Yama atau Sraddhadewa, yaitu dewa kematian. Yama memiliki
saudara kembar yang bernama Yami.
Energi matahari yang dipancarkan Surya membuat Samjna istrinya tidak
sanggup memandangi suaminya. Kemudian Samjna menciptakan Chaya untuk
menggantikannya sebagai istri Surya dan Samjna pergi ke tanah yang
dikenal dengan nama Uttara Kuru dan memulai hidup sebagai seekor kuda
betina. Sebelum Chaya menggantikan Samjna sebagai istri Surya, Surya
tidak menyadari bahwa Chaya bukanlah Samjna, dan mereka telah memiliki
dua orang putra yaitu Savarni Manu dan Sani (Saturnus). Setelah
melahirkan kedua putranya Chaya tidak lagi menunjukkan cintanya kepada
Vivaswata Manu dan Yama. Sehinnga lambat laun rahasia Chaya terbongkar.
Kemudian Surya mencari Samjna dan menemukan Samjna di Uttara Kuru dalam
wujud seekor kuda betina. Beliau kemudian kesana dengan mengambil wujud
seekor kuda jantan. Dalam wujud kuda mereka memiliki dua orang putra
yang bernama Nasatya dan Dasra. Kedua putranya disebut Asvini yang
berasal dari kata Asva yang berarti kuda. Yang selanjutnya menjadi
tabibnya para dewa.
Vaivasta mempunyai sembilan orang anak yang terlahir dari sebuah
upacara pengorbanan. Anak-anak itu adalah Iksvaku, Nabahga, Dhrsta,
Saryati, Narisyanta, Pramshu, Dista, Karusa dan Prsadhra. Manu juga
membuat persembahan kepada dewa Mitra dan dewa Varuna. Dari persembahan
ini, terlahirlah seorang putri bernama Ila.
Budha adalah putra dari Candra, dan Budha dan Ila memiliki seorang
anak yang bernama Pururava. Ila kemudian menjadi seorang laki-laki yang
bernama Sadyumna. Putra Sadyumna adalah Utkala, Gaya, dan Vinatasva.
Utkala memerintah di Orissa, Gaya di wilayah yang juga bernama Gaya dan
Vinatasva di barat. Ketika Vaivasta Manu meninggal, sepuluh orang
putranya membagi wilayah bumi menjadi sepuluh, Iksvaku memimpin wilayah
tengah. Ia memiliki seratus orang putra, yang tertua diantara mereka
bernama Vikuksi, (dikenal dengan nama Sasada). Setelah Iksvaku
meninggal, Vikuksi kembali ke kerajaannya, kerajaan ini adalah kerajaan
Ayodhya. Salah satu putra Vikuksi adalah Kakutsa, dan Rama yang
diceritakan dalam Ramayana adalah salah seorang yang terlahir dalam
garis keturunan ini.
Ada seorang rsi bernama Atri. Atri melakukan tapasya yang amat berat
hingga yang menghasilkan energi yang kemudian melahirkan Soma atau
Candra, dewa bulan. Candra melakukan upacara Rajasuya Yajna (persembahan
utama) yang memberikannya kemansyuran, kekayaan, dan kehormatan. Namun
semua ini membuat Candra besar kepala. Guru para dewa yang bernama
Brhspati memiliki seorang istri yang bernama Tara dan Candra menculik
Tara. Tara dan Candra memiliki seorang anak bernama Buddha yang kemudian
menikah dengan Ila.
Dalam dinasti bulan, terlahirlah seorang raja bernama Nahusa yang
kawin dengan Viraja dan memiliki 6 putra yaitu : Yati, Yayati, Samyati,
Ayati, Yati dan Suyati. Yayati memiliki 2 orang istri yang pertama
bernama Devayani, putra dari Sukracarya. Devayani memiliki 2 orang putra
bernama Yadu dan Turvasa. Istri yang kedua bernama Sarmistha yang
memiliki 3 orang putra bernama Druhya, Anu, dan Puru. Dari Puru lahir
seorang raja bernama Bharata. Dalam garis keturunan Kuru lahir para
Kaurava. Yadu memiliki 5 orang putra yaitu : Sahasrada, Payoda, Krosta,
Nila dan Anjika. Keturunan Sahasrada adalah para Haihaya diantaranya
yang paling terkenal adalah Kartaviryajuna. Keturunan Krosta adalah
Vrsni dan Andhaka. Dan garis keturunan Vrsni inilah Krsna dilahirkan.
Kubalayasya adalah salah satu dari raja-raja keturunan Kakutsa ayah
Kubalayasva adalah Vrhadasva. Kubalaysva memiliki seratus orang putra.
Ia bersama putra-putranya pergi ke pesisir pantai dimana Dhundhu
(raksasa yang telah mengganggu tapa Kubalayasva) berada. Dundhu
menyadari hal ini dan kemudian menyerang putra-putra Kubalayasva dan
membunuh mereka semua hingga hanya tinggal tiga orang, yaitu Drdasva,
Candrasva, Kapilasva. Namun Dhundu akhirnya dapat dibunuh oleh
Kubalayasva sebagai hasil dari pertarungan ini. Kubalayasva kemudian
terkenal dengan nama Dhundhumara.
Dari Dridasva terlahir seorang raja bernama Trayaruni. Trayaruni
adalah seorang raja, ia memiliki putra Satyavurata. Satyawarata adalah
putra yang sangat jahat sehinga ia disingkirkan dari kerajaan. Setelah
itu Trayaruni meninggalkan kerajaannya, ia bermasksud pergi ke hutan
untuk melakukan tapasya di pinggir samudra. Satyavrata memiliki tiga
dosa yaitu yang pertama telah memarahi Trayaruni ayahnya kandungnya
sendiri, yang kedua telah mencuri dan membunuh seekor sapi, dan yang
ketiga telah memakan daging sapi, daging yang terlarang untuk dimakan.
Sehingga ia dinamakan Trisanku.
Putra Trisanku adalah HariCandra dan dari HariCandra turun generasi
Bahu. Bahu memiliki dua istri, yang pertama bernama Yadavi. Ketika
Yadavi sedang hamil, istri kedua Bahu mencoba untuk meracuni Yadawi.
Akan tetapi racun itu tidak mempan pada Yadawi. Dan racun itu keluar
dari tubuh Yadawi bersama lahirnya anak dari Yadawi. Karena bayi itu
lahir bersama dengan keluarnya racun dari tubuh ibunya maka diberi nama
Sagara.
Ketika dewasa Sagara menjadi seorang raja yang memiliki dua istri
yang pertama bernama Kesini yaitu, putri dari raja Vidarba. Yang ke dua
bernama Sumati. Kedua istrinya tidak bisa memiliki anak dan mereka
memohon kepada rsi Urva agar bisa memiliki anak.
Kesini meminta satu anak dan Sumati meminta 60.000 anak, Kesini
melahirkan seorang anak yang bernama Pancajana. Putra dari Pancajana
adalah Amsumana dan putra Amsumana adalah Dilipa. Kemudian Dilipa
memiliki seorang putra bernama Bhagiratha. Dari Bhaghirata lahirlah
Raghu, putra Raghu adalah Aja, putra Aja adalah Dasaratha, dan putra
Dasartha adalah Rama.