Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Mengambil kesimpulan tanpa melakukan penyelidikan terlebih dahulu,
atau hanya menggunakan analisa dangkal dari bukti yang tidak kuat bukanlah
tanda orang yang bijaksana.
Chinna katta jilid IV : Kisah ini terjadi ketika Sri Rama
sedang sibuk dalam pertempuran yang dahsyat di Alengka melawan Rahwana. Pada
suatu hari ketika perang sudah hampir usai, seorang anak yang digendong dalam
pinggul seorang raksasi, terluka karena panah nyasar. Ibunya menjatuhkan anak
itu dan melarikan diri. Melihat hal itu, Laksmana berkata kepada Sri Rama “
Lihatlah Kanda, betapa tidak berperasaannya para raksasi itu, mereka bahkan
tidak mencintai anaknya sendiri. Sri Rama menjawab dengan tenang “ Dinda,
jangan terlalu cepat menyimpulkan apalagi menyalahkan orang lain apalagi dengan
cara kasar. Raksasi itu mungkin punya alasan sehingga ia melarikan diri seperti
itu. Pergi dan tanyakanlah sendiri mengenai hal itu”
Mendengar hal itu, Laksmana kemudian minta ijin untuk
mengejar dan menemui raksasi itu. Setelah memberi salam, bertanya kepada
raksasi itu mengenai perbuatannya yang tidak pantas. Raksasi itu kemudian menjawab
:” Kami memang kaum raksasa, tetapi tidak semuanya jahat. Bagaimana dengan
Vibhisana? Apakah ia tidak mencintai Rama? Apakah engkau mengira ia tidak baik?
Apakah engkau mengira bahwa diantara kalian, para manusia tidak ada yang
bersifat raksasa? Jangan terlalu cepat mengecam dan menyalahkan orang lain.
Akan saya katakana kepada anda mengapa saya tinggalkan anak saya yang terluka
parah. Jika ini adalah persoalan mengenai moksa, masing-masing adalah satu
unit, apakah itu ibu, anak, suami, atau istri. Setiap orang akan mencapai
tujuannya sesuai dengan perbuatannya. Saya harus mencari keselamatan bagi diri
saya. Ketika saya tahu bahwa anak saya yang kena panah sudah sangat parah dan
pasti mati, mengapa saya harus mengurusinya dan berlama-lama di medan perang?
Sebab saya mungkin juga akan terbunuh. Saya belum ingin mati. Saya masih ingin
hidup walaupun akan menjadi tawanan bagi kalian. Dengan demikian saya akan
mendapat berkah Dharsan Sri Rama yang akan menyelamatkan saya dari lingkaran
kelahiran dan kematian.”
Mendengar pengakuan itu, Laksmana merasakan kebenaran di
dalamnya. Ia memberi hormat kepada raksasi itu dan mohon diri. Lalu Ia
menceritakan peristiwa itu kepada Sri Rama, yang kemudian dijawab :”Laksmana,
ingatlah selalu bahwa selalu ada kebaikan walaupun pada hal-hal yang dari
luarnya kelihatan jahat. Baik dan buruk suatu perbuatan sangat tergantung pada
motif dibaliknya. Penilaian yang terlalu cepat seringkali berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar