Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Kalau kita berbicara tentang keberadaan Neraka pada
jaman Kali memang terkesan seperti memberikan sesuatu yang abstrak ibarat
mengatakan bahwa minyak ada dalam sebuah kelapa atau menegaskan bahwa api
tersimpan dalam sebuah kayu kering. karena memang sebagian besar dari
masyarakat jaman Kali telah menganggap bahwa keberadaan Neraka hanyalah sebuah
cerita fiksi yang tak bisa dibuktikan keberadaannya. Terbantahkannya
beberapa pernyataan kitab suci agama yang tak bisa dibuktikan dengan logika manusia
seperti halnya saat dikatakan bahwa dunia ini datar tapi ternyata bulat, dan
juga beberapa mitos lain seperti penyebab terjadinya Gempa bhumi yang dikaitkan
dengan bergesernya ekor ular surgawi yang menyangga bhumi.semakin menambah
daftar ketidak percayaan beberapa manusia yang lebih memprioritaskan
penilaiannya pada aspek lahiriah atau sesuatu yang kasat mata yang bisa dilihat
dan dibuktikan langsung dengan indera mereka daripada menggunakan kata hati
walaupun jelas-jelas bahwa indera manusia yang dipakai sebagai tolak ukur
penilaian itupun amat terbatas untuk menilai kekuasaan Tuhan yang tiada batas.
Namun inilah kenyataannya sekarang bahwasannya manusia memang sudah sangat
sulit untuk mempercayai sesuatu kalau hal itu tidak bisa dibuktikan langsung
dengan alat indera ataupun kecanggihan teknologi manusia sekarang.
Tulisan ini hadir sebagai
upaya kecil untuk mengajak para pembaca sekalian meluangkan waktu sejenak guna
merenungi hal ini. Mungkin anda adalah orang super sibuk yang hampir tak bisa
meluangkan waktu sejenak guna merenung dibalik kesibukan anda menghitung bisnis
yang bagi anda jauh lebih penting dan bernilai. Tapi saya berkeyakinan bahwa
anda bukanlah orang super pelit untuk dapat memberikan keluangan waktu beberapa
menit saja dari 24 jam rentang waktu yang telah diberikan Tuhan kepada kita
semua Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dijaman sekarang, sebagian manusia
telah melupakan jati diri dan tujuan hidupnya terlahir ke bhumi. Hampir semua
orang telah larut dalam perlombaan panjang untuk memperkaya diri menimbun
materi dan juga mengejar kepuasan badaniah.tanpa takut sedikitpun akan dosa dan
neraka.
Sungguhkah keberadaan
alam neraka pada jaman ini telah kehilangan artinya sama sekali sehingga
tanpa merasa bersalah ataupun menyesal, manusia bertindak semaunya tanpa
mengindahkan norma-norma agama. Lihatlah betapa budaya tidak tahu malu telah
merambah kaum hawa. Mereka mempergunakan kecantikan dan keindahan tubuhnya
untuk mendapatkan uang bahkan tidak jarang sampai terjun kedalam lembah pelacuran
berkedok modernisasi dengan membiarkan kehormatan dan harga dirinya
sebagai wanita terinjak demi sejumlah uang agar bisa mengikuti gaya hidup
temannya.
Mereka lalai lalu secara
sadar membiarkan dirinya luluh dalam pelukan lelaki satu kedalam pelukan lelaki
lainnya tanpa memikirkan hancurnya peradaban manusia dan juga generasi yang
akan lahir dari padanya.(aborsi, penyakit kelamin, keretakan rumah tangga,
sampai kelahiran anak-anak dengan tempramen keras, culas, serta tak berahlak
adalah akibat dari dosa ini). Para cendikiawan dan rohoniawan-pun tak luput
dari godaan setan Kali karena hampir dalam semua bidang kehidupan, manusia
telah tercemari oleh sifat-sifat keraksasaan yang terus berusaha menggilas
nilai kebenaran dan kebajikan.
Kini alam neraka sudah
sangat sesak dihuni oleh jutaan jiwa yang semasih hidupnya tidak mengindahkan
hukum agama serta bertindak sekehendak hatinya. Mengingkari keberadaan neraka
dan akibat dosa sehingga saat meninggal rohnya terseret ke dalam pusaran karma
buruk hingga sampai di alam neraka untuk mempertanggung jawabkan segala
perbuatan jahat yang telah dilakukannya.
PERJALANAN KE
ALAM BAKA
Ketika tiba saatnya sang
jiwa/roh/atma meninggalkan badan fisik yang ditempatinya, para utusan dewa Yama
telah menunggu disampingnya untuk membawanya pergi. Beberapa roh yang tidak
terima dipisahkan dari tubuh yang telah ditempatinya selama bertahun-tahun mungkin
akan berontak sehingga rohnya harus diseret paksa oleh utusan dewa maut
sehingga sebelum meninggal biasanya badan jasad seseorang akan menampakkan
tanda-tanda yang kurang baik seperti mata melotot, gigi gemeretak, kejang, dan
lain sebagainya. Tetapi jika roh orang yang akan meninggal banyak berbuat amal
kebajikan biasanya tubuh yang ditinggalkannya akan rilex, seperti orang yang
sedang tidur saja. Roh akan bingung seperti dalam mimpi tak tahu harus
bagaimana karena semua orang yang pernah dikenalnya dibhumi sudah tidak lagi
mendengar suaranya walaupun ia berteriak sekuat tenaga, orang-orang di duniapun
sudah seperti buta karena tidak bisa melihat dirinya walaupun sang roh berusaha
berdiri dihadapan keluarga ataupun teman-temannya. Pada saat beginilah sang roh
sadar bahwa hidupnya di dunia telah berakhir, bahwa ia kini telah dipisahkan
oleh alam lain dari kehidupan sebelumnya di bumi. Sebuah perjalanan baru
dimulai tanpa bekal materi secuilpun. Walaupun pada saat di dunia telah begitu
banyak mengumpulkan harta kekayaan, memiliki banyak istri simpanan, anak buah,
relasi pejabat, dan juga body guard. Nyatanya tak satupun dari mereka kini bisa
menemani perjalanannya. Bahkan jikalaupun pada saat pemakaman atau perabuan
jasadnya banyak sekali sanak keluarga yang telah membakar uang-uangan, miniatur
rumah, mobil dan juga sesaji untuk bekal perjalanannya ke akhirat. Ternyata
barang-barang itu juga tak pernah sampai untuk mempermudah perjalanan sang roh.
Maklum penjara dalam neraka akhirat tidaklah seperti penjara dan system
peradilan di bhumi yang telah kacau. Dimana hukum dan kebenaran bisa dibeli.
PENGADILAN AKHIRAT.
Seperti halnya seorang
tersangka yang telah diciduk dalam sebuah perkara kejahatan kemudian ditangkap
dan dihadapkan ke meja sidang pengadilan, para roh yang telah meninggalkan
jasadnyapun diperlakukan demikian. Ia digiring ke dalam sidang pengadilan
akhirat untuk mengakui segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya. Para
roh tak kan bisa mengelak dari segala dakwaan jaksa penuntut karena di dalam
ruang sidang telah disediakan cermin dosa yang sangat besar. Sehingga para roh
setelah berdiri di depan cermin secara langsung akan dapat melihat segala
kegiatan berdosa yang pernah dilakukannya tanpa pemotongan adegan sedikitpun.
Segala kegiatan tak terpuji yang telah dikumpulkannya dari masa kanak-kanak
akan terlihat dengan jelas sehingga sang roh akan dibuat sadar bahwa tak ada
sesuatupun yang tak terekam oleh kamera pemantau dari alam akhirat. Dari bukti
akurat dan tak terbantahkan itulah nantinya hakim neraka akan memutuskan
hukuman macam apa yang harus ditimpakan kepada sang roh, berapa lamanya dan
harus dikirim dalam tingkatan neraka yang keberapa untuk menjalani siksa. harus
menjadi apa pada saat penitisannya kembali, berada dimana, atau dalam kondisi
bagaimana.
bersambung.... ke meninjau alam neraka
bersambung.... ke meninjau alam neraka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar