Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Ketika
media massa lagi dihangatkan oleh pemberitaan tentang penemuan De Emoto
mengenai keajaiban air, umat Hindu merasa hal itu bukan menjadi sesuatu yang
baru lagi mengingat dalam kegiatan keagamaannya sehari-hari, umat hindu tidak
bisa dilepaskan dari penggunaan unsure yang satu ini yakni air yang akan
dipergunakan sebagai “Tirta” atau symbol berkah yang diberikan oleh Tuhan
setelah mereka selesai melakukan persembahyangan.
Air
tentu saja sangat besar manfaatnya dalam kehidupan manusia. Alam semesta ini
saja ¾ nya ditopang oleh keberadaan air sebagaimana juga tubuh yang merupakan
cerminan mikro dari jagad raya yang adalah makrokosmosnya. Air dalam pandangan
umat hindu sama pentingnya dengan kehidupan itu sendiri, ia adalah unsure alam
yang mewakili kehadiran Tuhan dalam aspeknya sebagai “Pelindung dan pemelihara
kehidupan” yang mana dalam ajaran Hinduisme dikenal dengan nama dan wujud dari
Sri Vishnu.
Air yang ditempatkan di altar persembahyangan lalu dipasupati atau
diberikan mantram atau permohonan dengan kata-kata baik sehingga kandungan
molekulnya menjadi baik dan bisa memberikan nilai positive bagi orang yang
menggunakannya. Itulah sebabnya ritual keagamaan di Hindu tidak bisa dilepaskan
dari kehadiran air ini. Di agama Islam, air zam-zam yang selalu dikelilingi para
jemaat sambil melantunkan doa, dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Sebagaimana di Indonesia sendiri meyakini bahwa air juga digunakan
sebagai media penyembuhan oleh nenek moyang setelah diberikan kata-kata
pengharapan dan doa.
Di
Jepang, seorang ilmuwan membuktikan bahwa air mampu menangkap pesan dan membaca
tulisan. Jika air diberikan kata-kata yang baik, molekulnya membentuk
konfigurasi indah. Tetapi jika diperdengarkan kata kasar, maka molekulnya otomatis
akan berubah menjadi amburadul. Bahkan Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun
melakukan penelitian Tentang perilaku Air. Air murni dari mata air di pulau
Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai minus 5 derajat
Celcius di laboratorium, kemudian difoto dengan mikroskop elektron dengan
kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang
indah. Percobaan di ulangi dengan
membacakan kata “arigato” (terimakasih dalam bahasa jepang) di dalam botol air
tersebut. Kristal kembali membentuk molekul yang sangat indah. Lalu di coba
dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, ”Arigato”. Kristal membentuk dengan
keindahan yang sama.
Percobaan terus dilakukan. Diputarkan musik simponi Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika Musik heavy metal di perdengarkan, kristal hancur. Selanjutnya di tunjukkan kata “setan” dalam bahasa Jepang. Kristal berbentuk buruk. Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya.
Percobaan terus dilakukan. Diputarkan musik simponi Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika Musik heavy metal di perdengarkan, kristal hancur. Selanjutnya di tunjukkan kata “setan” dalam bahasa Jepang. Kristal berbentuk buruk. Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya.
Dr.
Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss,
Berlin, Prancis, Palestina, dan kemudian di undang ke Markas Besar PBB di New
York untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air
bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.
Dalam bukunya ” The Hidden Message in Water”, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Temuan ini semakin menguatkan keyakinan umat beragama yang kegiataan keagamaannya selalu mempergunakan media air bahwasannya air putih yang didoakan bisa memberikan efek yang sangat baik bagi tubuh dan seringkali pula dipakai untuk menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang musrik, atau paling tidak hanya dianggap sebagai sugesti, namun penemuan secara ilmiah oleh Dr Emoto ini akhirnya harus membukakan mata mereka yang tidak percaya dengan tradisi hindu agar bisa menerima kenyataan bahwa kegiataan keagamaan dalam hindu tidaklah bersifat dongeng atau tahayul primitive karena ternyata molekul air itu memang bisa menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Temuan ilmuwan Jepang ini membuktikan khasiat doa yang ditransfer melalui air memang nyata. Meksi sejak ribuan tahun sudah dipraktikkan, temuan ini membangunkan kembali kesadaran umat manusia.
Dalam bukunya ” The Hidden Message in Water”, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Temuan ini semakin menguatkan keyakinan umat beragama yang kegiataan keagamaannya selalu mempergunakan media air bahwasannya air putih yang didoakan bisa memberikan efek yang sangat baik bagi tubuh dan seringkali pula dipakai untuk menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini seringkali dianggap sebagai sesuatu yang musrik, atau paling tidak hanya dianggap sebagai sugesti, namun penemuan secara ilmiah oleh Dr Emoto ini akhirnya harus membukakan mata mereka yang tidak percaya dengan tradisi hindu agar bisa menerima kenyataan bahwa kegiataan keagamaan dalam hindu tidaklah bersifat dongeng atau tahayul primitive karena ternyata molekul air itu memang bisa menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Temuan ilmuwan Jepang ini membuktikan khasiat doa yang ditransfer melalui air memang nyata. Meksi sejak ribuan tahun sudah dipraktikkan, temuan ini membangunkan kembali kesadaran umat manusia.
Sekarang
dapatkah kita bayangkan bahwasannya jika air yang berada di luar tubuh saja yang telah kita berikan hal positive mampu
menyebarkan vibrasinya kepada molekul air dalam tubuh kita, maka alangkah hebat
dan besarnya pengaruh molekul air yang akan timbul jika kita terus mengirimkan
dan memberikan hal baik kepada unsure air yang berada dalam tubuh sendiri. Caranya
ya tentu saja dengan membiasakan berpikir yang baik, berkata yang baik dan juga
berprilaku yang baik serta selalu menchantingkan nama suci Tuhan secara terus
menerus atau kalau anda belum memiliki keyakinan akan hal ini, maka cobalah
menempatkan air 1 gelas di dekat anda ketika sedang melakukan persembahyangan
lalu kosentrasikan do’a dan ayat-ayat suci dari agama keyakinan anda untuk
masuk membentuk molekul baik (positive) dalam air tadi, putarlah tasbih,
genitri, atau japa ditangan anda dengan nama suci Tuhan dan sesudah itu anda
minum. Lakukan hal ini berturut-turut selama 21 hari pada saat akan tidur malam
lalu rasakan perubahan yang anda alami. Bukankah mengubah kebiasaan menjadi
baik tidak memerlukan biaya mahal ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar