Walaupun ada pepatah
yang berbunyi “Apalah arti sebuah nama” yg maksudnya ini disampaikan oleh orang
yang rendah hati bahwasannya segala kehormatan dan pujian yg diberikaataupun
sanjungan yg mungkin berhubungan dgn namanya bukan merupakan factor penting
baginya dalam meningkatkan kehidupan spiritualnya. Walaupun rumus ini tidak
berlaku bagi mereka yang telinganya begitu menyukai kata-kata pujian dan rayuan
Namun walaupun
demikian, keberadaan sebuah nama juga sangat penting nilainya baik bagi
kehidupan material duniawi maupun dalam hubungannya dengan proses bertumbuhnya
nilai spiritualitas dalam diri. Oleh karena itulah maka Nama memiliki prioritas
penting di dalamnya. Misalkan saja jika dalam pengurusan passport kita salah
menulis satu huruf saja dalam rangkaian nama yang kita miliki, itu sudah cukup
membuat kita mendapat masalah belum lagi untuk urusan birokrasi lainnya yang
berhubungan dengan property seperti sertifikat tanah ataupun surat-surat
berharga lainnya.
Selain itu dari
sebuah nama, kita bisa menebak karakteristik seseorang, sejarah kelahiran,
ataupun pesan dan harapan dari orang yang memberikan nama dimaksud. Misalnya pada jaman dahulu
orang-orang tua sering menamai anaknya sesuai dengan moment atau hal-hal yang sedang menjadi Trend pada saat itu. Sebagai contoh
jika pada saat kelahiran seorang bayi terjadi gempa bhumi, maka anaknya
biasanya dinamai I Gempa atau I Guntur. Lalu jika ada anak yang hidupnya agak
susah serta tidak mempunyai orang tua, maka ia dipanggil dengan nama I Lara