Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Setiap
orang dapat melakukan kesalahan tanpa sengaja. Betapa pun terangnya suatu nyala
api, akan ada asap yang mengepul dari situ. Demikian pula perbuatan baik apa
pun yang dilakukan seseorang akan tercampur dengan sedikit keburukan. Engkau
harus berusaha agar keburukannya diperkecil, agar kebaikannya lebih banyak dan
kejelekannya lebih sedikit. Tentu saja dalam situasi dunia sekarang ini mungkin
engkau tidak langsung berhasil dalam usaha yang pertama. Engkau harus dengan
hati-hati mempertimbangkan akibat dari apa pun juga yang kau lakukan, kau
ucapkan, atau kau laksanakan. Sebagaimana engkau ingin orang lain memperlakukan
engkau, demikian pula engkau harus terlebih dahulu memperlakukan orang lain.
Sebagaimana engkau ingin agar orang lain mencintai dan menghormati engkau, demikian
pula engkau harus mencintai dan menghormati mereka. Hanya dengan demikianlah mereka
akan menghormati engkau. Sebaliknya, bila engkau sendiri tidak menghormati dan
mencintai orang lain, jika engkau mengeluh bahwa mereka tidak memperlakukan
engkau dengan sepatutnya, pastilah perkiraanmu itu merupakan anggapan yang
keliru. Di samping itu, ada orang yang menasehati orang lain mengenai
prinsip-prinsip kebenaran, kebajikan, dan tentang sifat-sifat kelakuan yang
terpuji. Andai kata mereka mengikuti nasehatnya sendiri, mereka bahkan tidak
perlu memberi nasehat tersebut. Orang-orang akan mempelajari hal itu hanya
dengan memperhatikan (tingkah laku) mereka. Bila engkau menasehati orang lain
dengan mengutip ayat-ayat kitab suci seperti burung beo, tanpa berusaha untuk menerapkannya
dalam kehidupanmu sehari-hari, maka engkau tidak hanya menipu orang lain,
tetapi bahkan lebih buruk dari itu, engkau menipu dirimu sendiri. Karena itu,
engkau harus bersikap dan bertingkah laku sedemikian rupa sebagaimana engkau
ingin orang lain juga bersikap dan bertingkah laku demikian pula. Bukanlah
sifat seorang sadhaka untuk mencari kesalahan serta cacat cela orang
lain dan menyembunyikan kesalahan serta cacat celanya sendiri. Bila ada orang
yang memberitahu engkau bahwa engkau melakukan suatu kesalahan, jangan
membantah dan berusaha membuktikan bahwa engkau benar, jangan pula sakit hati
lalu menaruh dendam kepadanya. Pertimbangkan dan pikirkanlah hal itu, kemudian
berusahalah memperbaiki kelakuanmu. Sebaliknya, bila engkau mencari-cari alasan
untuk membenarkan kelakuanmu atau berusaha membalas dendam pada orang yang
mengkritik engkau, jelaslah bahwa engkau tidak bertindak sebagai seorang sadhaka
atau bakta.
Berusahalah
agar bergaul dengan mereka yang jujur dan riang, hindarkanlah semua pikiran
yang menyedihkan dan mematahkan semangat. Kemurungan, keraguan, dan
kesombongan, adalah kekuatan-kekuatan jahat yang mengganggu peminat kehidupan
rohani. Bila baktimu kepada Tuhan benar-benar mantap, engkau akan dapat
menyingkirkan pengaruh-pengaruh buruk ini dengan mudah. Tetapi sebelum itu,
gangguan tersebut dapat membahayakan usaha spiritualmu.
Yang
terpenting, selalulah tersenyum riang dan penuh semangat dalam segala keadaan.
Sikap yang murni seperti ini bahkan lebih penting dari pada bakti dan pengetahuan
tentang Tuhan. Mereka yang murni dan selalu riang menghadapi kehidupan patut
menjadi orang yang pertama-tama mencapai tujuan. Sifat periang ini merupakan
buah karma baik yang telah dilakukan dalam berbagai kehidupan yang lampau. Bila
seseorang selalu cemas, murung, sedih, dan selalu bimbang, ia tidak akan pernah
dapat mencapai kebahagiaan, apa pun juga latihan spiritual yang dilakukannya.
Karena itu, tugas pertama yang harus kau lakukan sebagai seorang sadhaka adalah
berusaha agar selalu penuh semangat. Dengan kegembiraan ini engkau akan dapat
memperoleh kebahagiaan apa pun yang kau cari. Jangan bangga bila engkau dipuji
atau patah semangat bila dicela. Jadilah singa spiritual, tidak terpengaruh
oleh sanjungan dan kecaman. Engkau harus mawas diri dan memperbaiki kesalahan
serta cacat celamu sendiri. Ini sangat penting.
Bahkan
dalam soal yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai kesadaran Tuhan, engkau
harus berhati-hati. Apapun juga kesulitan yang kau hadapi engkau harus berusaha
meneruskan latihan spiritualmu tanpa terputus dan tanpa mengubah disiplin (yang
telah kau ikuti). Jangan mengganti nama Tuhan yang telah kau cintai, kau
hormati, dan kau pilih untuk diingat serta diulang-ulang. Engkau tidak akan
dapat berkonsentrasi bila nama Tuhan yang kau pilih kau ganti tiap beberapa
hari. Pikiranmu tidak akan terpusat. Semua latihan spiritual bertujuan untuk
mencapai pemusatan pikiran ini. Karena itu, jangan terus menerus memilih dan
mengganti bermacam-macam nama serta wujud Tuhan; satu nama Tuhan harus kau
pilih dan kau gunakan seterusnya untuk japa dan meditasi. Bersamaan
dengan itu, engkau harus mempunyai keyakinan yang teguh bahwa semua nama dan
wujud Tuhan adalah sama dengan nama dan wujud yang kau gunakan untuk japa
dan meditasi. Nama dan wujud yang kau pilih ini haruslah tidak menimbulkan rasa
tak suka atau tidak sayang sedikit pun juga. Terimalah semua kehilangan serta
kerugian duniawi, penderitaan dan kesusahan, hanya sebagai hal yang sementara
dan cepat berlalu. Insafilah bahwa semua meditasi dan japa ini hanyalah
untuk mengatasi kesedihan semacam itu. Pahamilah bahwa latihan spiritual
membuat engkau dapat memisahkan yang nyata dari yang tidak nyata, sehingga
engkau tidak bingung dan keliru menganggap itu sebagai ini, dan ini sebagai
itu. Engkau harus mengerti bahwa kehilangan, kerugian, penderitaan, dan
kesusahan bersifat lahiriah milik dunia ini. Japa dan meditasi adalah
batiniah dan tergolong dalam alam kasih kepada Tuhan. Inilah bakti yang murni.
Jenis yang lain, bila sadhaka selalu mengganti-ganti nama dan wujud
Tuhan yang dipilihnya disebut bakti yang tidak murni.
Mengubah-ubah
wujud Tuhan yang kau puja tidaklah salah bila kau lakukan karena kurang
mengerti. Tetapi, setelah mengetahui bahwa hal itu tidak baik dan berbahaya,
dan setelah melakukan meditasi serta japa pada nama dan wujud
tersebut, bila kemudian kau ganti dengan nama dan wujud yang lain, jelaslah
engkau melakukan kesalahan. Kesetiaan pada nama dan wujud Tuhan yang telah kau
pilih adalah sumpah yang paling mulia, tapa yang mendalam. Walaupun misalnya
ada orang tua-tua yang menasehati engkau agar berbuat demikian, jalan yang
telah kau pilih jangan kau lepaskan sama sekali! Tetapi, orang tua atau guru
macam apa yang akan memberimu nasehat agar mengganti nama dan wujud Tuhan yang
kau puja? Siapa saja yang memberimu nasehat semacam itu, tidak layak dianggap
sebagai sesepuh atau guru. Anggaplah mereka sebagai orang bodoh.
Ketetapan
dalam waktu dan tempat juga penting. Sedapat mungkin usahakan agar engkau
melakukan meditasi serta japa pada waktu dan tempat yang sama setiap
hari. Bila engkau sedang berada dalam perjalanan dan tidak dapat berada di
tempat yang sama, setidak-tidaknya lakukanlah meditasi pada waktu yang sama.
Seandainya pada jam meditasimu engkau sedang berada dalam kereta api, bis, atau
tempat lain yang tidak enak, sekurang-kurangnya berusahalah mengingat meditasi
dan japa yang biasanya kau lakukan pada waktu itu. Bila engkau
mengumpulkan harta spiritual dengan cara ini, pastilah engkau akan menjadi
orang suci dan mencapai kesadaran atma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar