Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Bila
engkau mencari keabadian melalui jalan kebhaktian kepada Tuhan, ada sifat-sifat
tertentu yang harus kau usahakan, yaitu: engkau harus menjauhkan diri dari
kerusuhan, kekejaman, dan kebohongan dunia ini dan mempraktekkan kebenaran,
kebajikan, kasih, dan damai. Inilah jalan kebangkitan yang sesungguhnya. Bila
engkau merindukan persatuan dengan Tuhan, bila engkau mencari kesejahteraan
dunia, engkau harus membuang pujian dan celaan sebagai hal yang tidak berharga.
Jangan terpengaruh oleh penghargaan atau ejekan, kemujuran atau kemalangan.
Dengan tabah mantapkan keyakinanmu pada kenyataan dirimu (yang sejati) dan
baktikanlah hidupmu untuk kemajuan spiritual. Tidak ada manusia, walau seorang
guru agung atau avatar, dapat menghindari kecaman atau celaan. Tetapi mereka
tidak terpengaruh. Mereka tetap berpegang pada kebenaran. Kebenaran tidak akan
tunduk terhadap ancaman. Mereka yang mengecam dan mencela guru agung atau
avatar hanya akan menyadari kebesaran tokoh-tokoh mulia itu setelah mereka
menderita kesusahan yang tidak tertahankan. Kemudian mereka pun mulai
memujinya.
(Apakah
yang menyebabkan peminat kehidupan rohani kehilangan keyakinan pada kenyataan
dirinya yang sejati?). Kelemahan yang disebabkan oleh kekaburan batinlah yang
merupakan penyebabnya. Karena itu, engkau harus menghindari pergaulan dengan
orang-orang yang tidak teguh imannya dan mereka yang berada dalam kebodohan
kegelapan batin. Janganlah kau bicarakan kepercayaan dan keyakinanmu dengan
mereka. Sebaliknya, sibuklah mempelajari kitab-kitab suci dan carilah pergaulan
dengan orang-orang yang berbhakti kepada Tuhan. Kelak, bila engkau telah
diperkaya dengan penghayatan Tuhan dan berani karena telah berhubungan dengan
kenyataan yang sejati, engkau dapat bergaul dengan siapapun juga tanpa bahaya.
Bahkan mungkin engkau dapat mengarahkan orang lain pada kebenaran yang telah
kau hayati.
Ada
tiga jenis peminat kehidupan rohani yang ingin berbuat baik dan menempuh jalan
menuju kesadaran diri yang sejati:
1. mereka
yang terlalu takut menghadapi penderitaan, kehilangan, dan kesulitan sehingga
mereka bahkan tidak pernah memulai usaha spiritual mereka. Mereka adalah jenis
yang paling rendah (adhama),
2. mereka
yang sudah menempuh jalan spiritual dan maju sedikit, tetapi kemudian berhenti
di tengah jalan karena murung, tidak dapat mengatasi rintangan dan kekecewaan.
Mereka adalah jenis sedang (madhyama),
3. mereka
yang gigih menempuh jalan spiritual dengan tekun, tenang, dan tabah, tidak
menjadi soal betapa sukarnya jalan itu dan betapa pun banyaknya penderitaan
yang mereka tanggung. Tentu saja mereka adalah jenis yang tertinggi (uthama). Ketekunan,
keyakinan, dan kegigihan adalah sifat khas abdi Tuhan yang sejati.
Jangan terpedaya oleh cinta dan
kelekatan pada dunia yang menyesatkan ini. Jangan kau tukarkan usaha untuk
meraih kebahagiaan yang sempurna dan kekal dengan daya tarik kesenangan yang
fana. Laksanakanlah kewajiban spiritualmu dengan penuh pengabdian.
Tanpa
keyakinan dan keuletan engkau tidak akan dapat mencapai Tuhan. Hanya melalui
kasihlah engkau dapat memperoleh iman, hanya melalui iman engkau dapat
memperoleh pengetahuan spiritual, hanya melalui pengetahuan spiritual engkau
dapat berbhakti kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan hanya melalui bhakti
yang mendalamlah engkau dapat mencapai Tuhan.
Jadi,
bagaimanakah caranya mengembangkan kasih? Hal ini dapat dilakukan dengan dua
cara sebagai berikut:
1. Anggaplah selalu kesalahan dan
kekurangan orang lain, betapa pun seriusnya, sebagai hal yang remeh dan tidak
berarti. Pandanglah selalu kesalahan dan kekuranganmu sendiri, betapa pun remeh
dan tidak berarti, sebagai hal yang serius. Kesalahan dan sifat burukmu ini
harus membuat engkau merasa sedih dan menyesal sekali. Dengan cara ini, sifat
burukmu tidak akan bertambah dan engkau dapat terhindar dari kesalahan yang
lebih serius. Selain itu, engkau akan memperoleh sifat kasih persaudaraan dan
kemampuan untuk menahan diri.
2. Apa pun juga yang kau lakukan,
entah seorang diri atau dengan orang lain, lakukanlah hal itu sambil mengingat
bahwa Tuhan Yang Maha Ada selalu hadir di mana-mana. Tuhan melihat, mendengar,
dan mengetahui segala sesuatu. Apa pun juga yang kau bicarakan, ingatlah bahwa
Tuhan mendengar setiap kata yang kau ucapkan, bedakanlah antara yang benar dan
yang tidak benar dan berbicaralah hanya yang benar. Apa pun yang kau lakukan,
bedakanlah antara yang benar dan salah dan lakukanlah yang benar saja. Setiap
saat berusahalah menyadari kemahakuasaan Tuhan. Badan adalah rumah tempat
kediaman jiwa. Karena itu, apa pun yang terjadi pada rumah itu, penting bagi
jiwa. Demikian pula dunia adalah badan Tuhan dan segala sesuatu yang terjadi di
dalamnya, baik atau buruk, penting bagi Tuhan. Engkau dapat memahami hubungan
antara jiwa dan badan; dari pengertian ini pahamilah kebenaran mengenai
hubungan Tuhan dan dunia, walau kebenaran itu berada di luar jangkauan
pengertianmu.
Hubungan
atau pertalian antara jiwa dan Tuhan dapat dipahami oleh siapapun juga yang
memiliki tiga sarana utama ini;
1. pikiran yang tidak tercemar
oleh kelekatan dan kebencian;
2. perkataan yang tidak tercemar
oleh dusta;
3. badan yang tidak tercemar oleh
kekerasan atau tindakan yang kejam.
Engkau
tidak akan dapat menjumpai kegembiraan dan kedamaian dalam obyek-obyek dunia
lahiriah; kegembiraan dan kedamaian berada dalam dirimu sendiri. Meskipun
demikian, karena kekaburan batin, manusia mencari kebahagiaan di luar diri
mereka, di dunia yang cepat atau lambat pasti akan mereka tinggalkan. Karena
itu, bangunlah segera. Berusahalah memahami hakikat segala sesuatu, yaitu
kebenaran abadi. Berusahalah menghayati kasih yang merupakan Tuhan Sendiri.
Kajilah segala sesuatu, terimalah hal yang benar dan buanglah lainnya. Selama
engkau memiliki keinginan dan nafsu duniawi, engkau tidak akan dapat melepaskan
diri dari penderitaan dan duka cita
Banyak
orang yang mengecam pemujaan patung atau gambar Tuhan. Meskipun demikian, pemujaan
ini sesungguhnya didasarkan pada kemampuan manusia untuk melihat alam semesta
(makrokosmos) dalam replika mini (mikrokosmos). Nilai pemujaan arca atau gambar
Tuhan telah terbukti dari pengalaman manusia, karena hal ini tidak tergantung
pada kekuatan daya ciptamu. Tuhan yang tidak berwujud dan meliputi segala
sesuatu dapat dihayati secara murni dan lengkap dalam pemujaan arca atau gambar
yang melukiskan perwujudan-Nya. Patung atau gambar itu mempunyai manfaat yang
sama seperti kiasan dan perumpamaan dalam puisi, yaitu untuk menerangkan,
menjelaskan, dan memudahkan pengertian.
Manusia
mengalami kegembiraan bukannya karena bentuk suatu benda atau wujud suatu
makhluk, melainkan karena hubungan yang terbina dengan benda atau makhluk itu.
Tidak setiap anak dapat mendatangkan kebahagiaan pada seorang ibu, tentu hanya
anaknya sendiri. Demikian pula bagi setiap orang dan segala sesuatu. Tetapi,
bila engkau dapat membina hubungan kekeluargaan, kasih yang suci, dengan setiap
makhluk dan segala sesuatu dalam alam raya ini, betapa besarnya kebahagiaan
yang akan kau alami! Hanya mereka yang telah menghayatinya akan memahami hal
ini
Kitab-kitab
Weda dan Purana patut dibaca
dan didengarkan. Nama Tuhan harus diucapkan, dikidungkan, dan didengarkan.
Penyakit yang berbeda memerlukan pengobatan yang berlainan. Pada beberapa
pasien diberikan obat gosok, sedangkan pasien lain diberi obat yang harus
dimakan. Tetapi, untuk penyakit yang menimpa setiap manusia di dunia ini;
lingkaran kelahiran dan kematian, maka mendengarkan nama Tuhan, mengidungkan
nama Tuhan, dan obat-obat lain semacam itu, harus digunakan luar dalam. Engkau
harus mengucapkan maupun mendengarkan nama Tuhan. Seorang peminat kehidupan
rohani mungkin memperoleh rahmat Tuhan, berkat Guru, dan doa restu dari
orang-orang yang berbhakti kepada Tuhan. Tetapi semua berkat ini tidak ada
gunanya bila ia tidak memperoleh berkat yang lain, yaitu rahmat kesadaran
batinnya atau anthahkarananya
sendiri. Tanpa berkat ini ia akan gagal karena semua berkat lainnya tidak akan
berguna.
Rahmat
Tuhan tidak dapat diperoleh dengan mudah. Perasaan keakuan yang membuat engkau
berkata, "Akulah pelakunya," harus dicabut semua akarnya dari dalam
hatimu. Setiap orang, baik yang terpelajar maupun yang buta huruf, harus
memiliki hasrat yang kuat untuk mengenal Tuhan. Tuhan mempunyai cinta yang sama
bagi semua anak-Nya, karena memberi penerangan adalah sifat cahaya. Dengan
penerangan itu, beberapa orang mungkin membaca buku yang baik, lainnya mungkin
melakukan kewajiban sehari-hari atau pekerjaan apa pun juga. Demikian pula
dengan mengucapkan nama Tuhan, seseorang dapat maju menuju penghayatan
kesadaran Tuhan, sedangkan orang lain lagi, mungkin menggunakannya untuk
melakukan kejahatan! Bagaimana (dan untuk apa) engkau menggunakan penerangan
itu, semuanya tergantung kepadamu. Tetapi nama Tuhan tiada bernoda, selalu dan
selama-lamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar